Thursday 18 February 2016

Shirah Shahabiyah : AISYAH BINTI ABU BAKAR

📜Aisyah r.a, ia memiliki nama lengkap Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq Ibnu Abi Quhafah Ibn ‘Amr Ibn Ka’ab Ibnu Sa’id Taimi Ibn Marrah Ibnu Ka’ab Ibn Lu’ay.
Aisyah r.a lahir di Makkah sekitar empat atau lima tahun kenabian.  Aisyah r.a berkulit putih bersih dan parasnya sangat cantik sehingga di juluki Al Humaira'  dan diberi kunyah Ummu Abdillah. Selain itu, Rasulullah juga sering memanggil Aisyah r.a dengan sebutan “Bintush-Shidiq” (putri Ash-Shiddiq, yakni Abu Bakar).

🌷Ayah Aisyah r.a bernama Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sahabat yang paling dicintai Nabi dan Khalifah pertama sesudah wafatnya Nabi. Abu Bakar dikenal dengan sifatnya yang pemurah, berani, jujur dan dermawan. Ia seorang tokoh Quraisy yang sangat disegani dan dihormati dikalangannya.

💟Ibu Aisyah r.a bernama Ummu Ruman binti Amir Al-Kinanah, termasuk wanita-wanita besar dari kalangan sahabat. Saudara perempuan kandungnya adalah Asma' binti Abu Bakar dan suami saudara perempuanya yaitu Zubair bin Awwam. Kakeknya dari pihak ayah adalah Abu Quhafah dan neneknya dari pihak ayah adalah Ummul Khair Salma binti Shakr yang turut masuk islam dan menjadi sahabat wanita Rasulullah SAW. Saudara kandung lelakinya adalah Abdurrahman bin Abu Bakar, seorang lelaki pemberani dan ahli memanah tersohor.

🔰Aisyah r.a tumbuh dan berkembang di lingkungan yang dijiwai oleh kebenaran islam, karena ia terlahir setelah Islam datang. Ayah dan ibunya termasuk kelompok yang pertama masuk Islam. Aisyah r.a sangat beruntung karena tidak pernah mendengar suara kekafiran dan kemusyrikan di rumahnya. Mengenai hal ini Aisyah r.a berkata : “Ketika pertama kali aku mengenal ayah-ibuku, keduanya telah memeluk Islam”.

💫Masa kecil Aisyah r.a sama seperti anak-anak lain pada umumnya. Ia suka bermain bersama teman-temannya. Boneka dan ayunan adalah permainan yang paling ia gemari. Akan tetapi Aisyah r.a bukan anak kecil biasa. Ia dapat mengingat dengan baik apa yang terjadi di masa kecilnya, termasuk hadits-hadits yang ia dengar dari Rasulullah SAW, bahkan ia bisa mengingat ayat al-Qur’an yang ia dengar saat ia masih kecil.

💕Rasulullah SAW menikahi Aisyah r.a setelah kepergian Khadijah. Sebelum menikah dengan Aisyah r.a, Rasulullah SAW pernah bermimpi didatangi oleh malaikat yang membawa secarik kain sutra yang berisi gambar Aisyah r.a, Bukhari meriwayatkan kisah itu sebagai berikut :

💞“Sebelum menikahimu, aku pernah melihatmu dua kali di dalam mimpi. Aku melihat malaikat membawa secarik kain yang terbuat dari sutra. Ku katakan kepadanya, ‘singkaplah’. Malaikat itu pun menyingkapnya, dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu ku katakan ‘jika ini merupakan ketetapan Allah, maka Dia pasti akaan membuatnya terjadi’. Pada kesempatan lain, aku kembali melihatnya datang membawa secarik kain yang terbuat dari sutra. Maka ku katakan kepadanya, ‘singkaplah’ dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu aku berkata ‘jika ini merupakan ketetapan Allah, maka Dia pasti akaan membuatnya terjadi."

🌼Aisyah r.a menikah dengan Rasulullah SAW pada usia 6 tahun. Namun Ia baru hidup bersama Rasulullah SAW pada usia 9 tahun, yaitu pada 3 tahun setelah pernikahannya, ketika ummat Islam telah berhijrah ke Madinah.

🍀Sejak itu Aisyah r.a memulai kehidupan berumah tangganya bersama Rasulullah SAW yang sangat ia cintai. Aisyah r.a tinggal bersama dengan Rasulullah di sebuah kamar yang sempit di perkampungan Bani Najjar di sekeliling masjid Nabawi. Rumah yang jauh dari kata sejahtera dan nyaman apalagi istana yang mewah. Luas kamar Aisyah r.a kira-kira enam atau tujuh hasta. Dindingnya terbuat dari tanah liat. Atapnya terbuat dari pelepah daun kurma. Tidak dapat dipungkiri, kediaman Aisyah r.a bersama Rasulullah  memang jauh dari kemewahan duniawi, tapi lewat rumah inilah terpancar sumber cahaya Ilahi bagi pemiliknya.

📝Aisyah r.a adalah salah satu orang yang paling dicintai oleh Rasulullah. Para sahabat megetahui dan mengakui hal itu. Jika mereka hendak memberikan hadiah kepada Rasulullah SAW, maka mereka akan memilih hari dimana Rasulullah SAW sedang bersama Aisyah r.a.

Rasulullah pernah ditanya seorang sahabat mengenai siapa orang yang paling beliau cintai. Beliau menjawab ‘Aisyah r.a’. kemudian sahabat menjelaskan bahwa yang ia maksud adalah dari kaum laki-laki. Maka Rasulullah SAW pun menjawab ‘Ayah Aisyah r.a (Abu Bakar).

Rasulullah SAW mempunyai perhatian lebih dan memberikan keutamaan kepada Aisyah r.a Rasulullah bersabda :

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَمَلَ مِنْ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَفَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ

📜“Dari Abu Musa Al-Aasy’ari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Banyak lelaki yang sempurna, tetapi belum ada wanita yang sempurna kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah isteri Fir’aun. Keutamaan Aisyah atas wanita-wanita lain laksana keutamaan roti atas makanan-makanan lain."

✒Rasulullah SAW banyak menghabiskan waktunya di samping Aisyah r.a. di sisi lain Rasulullah SAW sering kali menerima wahyu pada saat bersama Aisyah r.a. ketika menderita sakit Rasulullah SAW selalu bertanya di mana beliau esok hari. Beliau seakan tidak sabar menunggu gilirannya di rumah Aisyah r.a. maka istri-istri yang lain mengizinkan beliau memilih tempat beliau akan dirawat di mana pun beliau suka. Rasulullah SAW pun memilih dirawat di rumah Aisyah r.a hingga akhirnya beliau wafat.

🎍Aisyah r.a beruntung karena memperoleh kehormatan untuk menjadi sahabat sekaligus istri yang paling dekat dengan Rasulullah SAW sejak kecil hingga masa remajanya. Selama kurun waktu itu Aisyah r.a menjalani hidup di bawah bimbingan dan asuhan Rasulullah, seorang Nabi agung yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Lewat pendidikan yang ia terima dari Rasulullah SAW, Aisyah r.a mampu mencapai kesempurnaan akhlak. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Aisyah r.a menjadi sosok teladan bagi muslimah sejati. Ia memiliki sifat zuhud, wara’, taat pada agama, dermawan dan murah hati serta senantiasa bersikap penuh kasih sayang kepada sesamanya.

📎Aisyah r.a adalah sosok perempuan yang qana’ah. Ia menjalani hidup yang miskin dan bersahaja bersama Rasulullah SAW. Meskipun begitu, ia tak pernah mengeluh. Bahkan ketika para istri Nabi yang lain meminta tambahan jatah pangan pada saat perbendaharaan ummat Islam dibanjiri oleh harta yang melimpah ruah, Aisyah r.a sama sekali tidak mengajukan permintaan penambahan nafkah.
Aisyah r.a hidup dalam keadaan zuhud dan qana’ah. Ia tidak memakai baju maupun perhiasan yang mewah. Makanan yang lezat atau kehidupan yang nikmat merupakan sesuatu yang jauh dari kehidupan Aisyah r.a. Ia sangat berhati-hati dengan kemewahan duniawi yang melenakan. Itulah sebabnya Aisyah r.a enggan menerima kiriman hadiah untuk dirinya sendiri, baik itu berupa pakaian yang indah, mewah dan mahal harganya atau berupa makanan yang lezat citarasanya. Kehidupan Aisyah r.a yang sederhana terus berlangsug hingga ia wafat.
Selain sikap zuhudnya yang luar biasa, Aisyah r.a juga sosok yang sangat terkenal dengan kedermawanannya. Sifat ini ia warisi dari ayahnya, Abu Bakar. Keluarga Abu Bakar Ash-Shiddiq memang dikenal sebagai keluarga yang dermawan, seluruh hartanya diberikan untuk kepentingan dakwah Islam. Di luar itu semua, Aisyah r.a juga beruntung mendapat teladan langsung dari Rasulullah SAW, orang yang sangat peduli pada kaum dhuafa.
Urwah juga megatakan bahwa Muawiyah pernah mengirim utusan yang membawa 100.000 dirham untuk Aisyah r.a, dan ia bersaksi demi Allah, tidaklah matahari terbenam pada hari itu kecuali Aisyah r.a telah membagikan harta itu seluruhnya. Begitulah sikap dermawan pada diri Aisyah r.a, bahkan sampai ia lupa menyisihkan untuk dirinya sendiri.

🍁Adapun dalam hal ibadah, ketekunan dan kekhusyuan Aisyah r.a banyak dipengaruhi oleh ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, karena Aisyah r.a adalah orang yang paling dekat dengan beliau. Aisyah r.a lah yang banyak membawakan hadits-hadits yang disampaikan kepada orang banyak dengan cara yang amat sempurna, cermat serta jelas, utamanya bekenaan dengan ibadah Nabi yang khas, sampai kepada hal-hal yang sangat detail.

💠Aisyah r.a melaksanakan ibadah, termasuk ibadah-ibadah sunnah secara konsisten dan terus menerus. Ia tidak pernah meninggalkan sholat tahajud. Jika ia tertidur atau lupa sehingga tidak melaksanakan sholat malam, maka ia akan melaksanakannya sebleum sholat subuh. Aisyah r.a juga menganjurkan kepada setiap orang agar melakukannya pada setiap malam secara istiqomah. Aisyah r.a juga sangat gemar melakukan puasa sunnah secara beuntun. Ia melalui sebagian besar harinya dengan berpuasa. Bahkan ketika kondisinya sangat lemah sampai harus disiram air, ia tetap tidak bergeming untuk membatalkan puasanya. Adapun untuk pelaksanaan ibadah haji, Aisyah r.a selalu mengerjakannya setiap tahun. Tidak terhitung berapa kali ia menunaikan ibadah haji dan umrah. Aisyah r.a pernah melakukan haji bersama Rasulullah SAW pada waktu haji wada’.

⚠Namun demikian, Aisyah ra juga pernah mengalami cobaan yang sangat berat dengan tuduhan bohong terhadap dirinya. Tuduhan bohong itu telah menorehkan luka yang sangat dalam di hati Aisyah ra. Sejak tuduhan itu tersebar aisyah ra juga seluruh keluarga Nabi SAW dan keluarga Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a menjalani hari-hari yang sangat berat dan menyesakkan dada. Kondisi ini berlangasung selama satu bulan.

💧Dan berkat kesabaranya yang luar biasa, akhirnya Allah SWT mengumumkan kesucian Aisyah r.a dengan turunya wahyu, dalam wahyu itu Allah menurunkan firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu..."(Q.S. An Nur :11) hingga lengkap 10 ayat.

💓Aisyah r.a sangat bijak dan prihatin dalam mengatur kehidupannya. Ia selalu menjaga agar hidupnya berlangsung seperti dan dalam suasana semasa Rasulullah SAW masih hidup di sampingnya. Hal tersebut tetap berlaku hingga Aisyah r.a menyusul kepergian Rasulullah SAW.

😭Aisyah r.a wafat tepat pada tanggal 17 Ramadhan tahun 58 H. Sebelum wafat Aisyah r.a berpesan agar ia dikuburkan pada malam hari, maka malam itu juga jasad aisyah dimakamkan tepat setelah shalat witir.  Ia juga berwasiat agar dirinya tidak dikuburkan bersama Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar di kamarnya karena ia merasa tidak layak mendapat kehormatan tersebut disebabkan aisyah melakukan suatu kesalahan yaitu terlibat dalam perang jamal. Ia ingin dikuburkan di Baqi’ bersama sahabat-sahabat lainnya.

🌻Pada waktu itu Abu Hurairah sedang menjabat sebagai gubernur sementara kota Madinah. Ia pun mengimami sholat jenazah. Kemudian jenazah Aisyah r.a dikebumikan di Baqi’ sesuai dengan wasiatnya. Kaum muslimin turut serta mengantarkan jenazahnya sampai ke pemakaman.
Pada malam Aisyah r.a wafat, para perempuan berkumpul di Baqi’, seakan-akan malam itu adalah hari raya. Tidak pernah ada orang berkumpul sebanyak itu pada suatu malam kecuali pada malam wafatnya Aisyah r.a. salah satu lentera ilmu telah padam untuk selamanya. Semua orang tenggelam dalam kesedihan seakan-akan mereka kehilangan ibu kandungnya sendiri.

Wallahu'alam bisshowwab.

________________________________
   AIHQ PREMIUM DK PSDM
           🌵🏠ODOJ🏠🌵
________________________________

No comments:

Post a Comment