Friday 12 February 2016

SIFAT YAHUDI : Banyak Tanya, Banyak Membantah, Banyak Menyelisihi

Jangan Ditiru !!

- Jika ada yang banyak tanya hanya untuk membingungkan dan menyudutkan orang yang ditanya..

- Jika ada yang banyak tanya hanyak untuk membantah dan menolak kebenaran (Al Qur'an dan Sunnah)..

- Jika ada yang banyak tanya hanya untuk memancing terjadinya saling berbantah - bantahan..

==> Maka sifat seperti ini mirip Yahudi..

Lihat Yahudi.. Mereka bertanya bukan untuk keinginan “mengamalkan pertanyaan yang mereka tanyakan”.. Tapi hanya untuk “sekedar bertanya”.. Bahkan pertanyaan yang mereka ajukan hanyalah untuk membingungkan orang yang ditanya..

-

Mereka hanya disuruh menyembelih sapi betina saja… tapi mereka banyak bertanya, dan mempersulit diri… hingga akhirnya Allah mempersulit mereka… Seandainya mreka MENCUKUPKAN DIRI dengan perintah tersebut, niscaya Allah tidak akan menambahkan penjelasan terhadap perintahNya tersebut…

Bahkan mereka hampir saja tidak mengamalkan apa yang mereka tanyakan tersebut… Sesungguhnya penyembelihan itu bukanlah hal yang mereka inginkan, karena mereka memang tidak ingin menyembelihnya..

Meskipun telah datang berbagai penjelasan, tanya jawab.. Maka mereka tidak menyembelihnya kecuali setelah bersusah payah.. Ini merupakan celaan atas mereka..

Tujuan mereka bertanya itu hanyalah untuk membingungkan Nabi Musa semata.. Oleh karena itu mereka hampir saja tidak menyembelihnya..

(Gambaran sifat Yahudi ini ada dalam Al Baqarah 67 - 74)

Dan Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam pun telah melarang kita untuk menirukan kelakuan yang seperti ini :

"Apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa yang kuperintahkan kepadamu, maka kerjakanlah sesuai dengan kemampuanmu"

"Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena mereka banyak tanya, dan sering menyelisihi para Nabi mereka"

(HR. Muslim)

Seharusnya.. Sebagai orang mukmin, kita wajib taat kepada Allah dan Rasul, sami'naa wa atho'naa.. Tidak patut bagi kita mempertanyakan dan mempermasalahkan lagi ketetapan Allah.. Apalagi sampai menyikapi risalah2 dari Allah dan RasulNya dengan pertanyaan2 semisal :

"Why..?? How..?? What if..?? What's the reasons behind..??" Dlsb..

Diperintahkan membiarkan jenggot tumbuh subur.. Malah tanya kenapa harus panjang..?? Itukan gak rapi..?? Gimana kalo diklimiskan aja..??

Diperitahkan memotong celana / sarung diatas mata kaki.. Malah mencemooh, gak gaul lah, kayak orang kebanjiran lah..

Dalam hadits shahih dikatakan bid'ah itu seburuk2 perkara dan sesat.. Malah menyelisihi hadits, malah membantah : "lho.. Tapi menurut mayoritas bid'ah itu bagus lho.."

"Hati2 sama adat istiadat yang menyangkut keyakinan.. Apalagi yang mengandung syirik dan bid'ah.."

Biasanya akan dibantah : "Ah ini kan hanya melestarikan warisan para leluhur dan nenek moyang.. Masa gak boleh..??"

Dibilangi kalo mmg cinta Rasul maka ikutilah tuntunannya.. Gak perlu ikutan kebanyakan orang yang ngadain amalan2 bid'ah semisal maulid, tahlilan, yasinan, ruwatan, tingkeban, dlsb.. Karena Nabi dan sahabatnya gak pernah mencotohkan dan mengamalkan itu..

Malah berdalih : "Tapi kan kata kyai saya itu bagus.. Saya yang awam ini manut saja apa kata kyai.."

Hhmm.. Ternyata lebih cinta sama kyainya..

Ingatlah firman Allah Ta'ala yang menyebutkan perkataan Nabi Musa kepada bani israail :
"Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu (tanpa banyak bertanya lagi tentangnya)…"

(Al Baqarah ayat 68)

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang diberikan ni’mat, bukan jalannya orang-orang yang dimurkai dan orang-orang tersesat..

SIFAT YAHUDI : Banyak Tanya, Banyak Membantah, Banyak Menyelisihi

Jangan Ditiru !!

- Jika ada yang banyak tanya hanya untuk membingungkan dan menyudutkan orang yang ditanya..

- Jika ada yang banyak tanya hanyak untuk membantah dan menolak kebenaran (Al Qur'an dan Sunnah)..

- Jika ada yang banyak tanya hanya untuk memancing terjadinya saling berbantah - bantahan..

==> Maka sifat seperti ini mirip Yahudi..

Lihat Yahudi.. Mereka bertanya bukan untuk keinginan “mengamalkan pertanyaan yang mereka tanyakan”.. Tapi hanya untuk “sekedar bertanya”.. Bahkan pertanyaan yang mereka ajukan hanyalah untuk membingungkan orang yang ditanya..

-

Mereka hanya disuruh menyembelih sapi betina saja… tapi mereka banyak bertanya, dan mempersulit diri… hingga akhirnya Allah mempersulit mereka… Seandainya mreka MENCUKUPKAN DIRI dengan perintah tersebut, niscaya Allah tidak akan menambahkan penjelasan terhadap perintahNya tersebut…

Bahkan mereka hampir saja tidak mengamalkan apa yang mereka tanyakan tersebut… Sesungguhnya penyembelihan itu bukanlah hal yang mereka inginkan, karena mereka memang tidak ingin menyembelihnya..

Meskipun telah datang berbagai penjelasan, tanya jawab.. Maka mereka tidak menyembelihnya kecuali setelah bersusah payah.. Ini merupakan celaan atas mereka..

Tujuan mereka bertanya itu hanyalah untuk membingungkan Nabi Musa semata.. Oleh karena itu mereka hampir saja tidak menyembelihnya..

(Gambaran sifat Yahudi ini ada dalam Al Baqarah 67 - 74)

Dan Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam pun telah melarang kita untuk menirukan kelakuan yang seperti ini :

"Apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa yang kuperintahkan kepadamu, maka kerjakanlah sesuai dengan kemampuanmu"

"Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena mereka banyak tanya, dan sering menyelisihi para Nabi mereka"

(HR. Muslim)

Seharusnya.. Sebagai orang mukmin, kita wajib taat kepada Allah dan Rasul, sami'naa wa atho'naa.. Tidak patut bagi kita mempertanyakan dan mempermasalahkan lagi ketetapan Allah.. Apalagi sampai menyikapi risalah2 dari Allah dan RasulNya dengan pertanyaan2 semisal :

"Why..?? How..?? What if..?? What's the reasons behind..??" Dlsb..

Diperintahkan membiarkan jenggot tumbuh subur.. Malah tanya kenapa harus panjang..?? Itukan gak rapi..?? Gimana kalo diklimiskan aja..??

Diperitahkan memotong celana / sarung diatas mata kaki.. Malah mencemooh, gak gaul lah, kayak orang kebanjiran lah..

Dalam hadits shahih dikatakan bid'ah itu seburuk2 perkara dan sesat.. Malah menyelisihi hadits, malah membantah : "lho.. Tapi menurut mayoritas bid'ah itu bagus lho.."

"Hati2 sama adat istiadat yang menyangkut keyakinan.. Apalagi yang mengandung syirik dan bid'ah.."

Biasanya akan dibantah : "Ah ini kan hanya melestarikan warisan para leluhur dan nenek moyang.. Masa gak boleh..??"

Dibilangi kalo mmg cinta Rasul maka ikutilah tuntunannya.. Gak perlu ikutan kebanyakan orang yang ngadain amalan2 bid'ah semisal maulid, tahlilan, yasinan, ruwatan, tingkeban, dlsb.. Karena Nabi dan sahabatnya gak pernah mencotohkan dan mengamalkan itu..

Malah berdalih : "Tapi kan kata kyai saya itu bagus.. Saya yang awam ini manut saja apa kata kyai.."

Hhmm.. Ternyata lebih cinta sama kyainya..

Ingatlah firman Allah Ta'ala yang menyebutkan perkataan Nabi Musa kepada bani israail :
"Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu (tanpa banyak bertanya lagi tentangnya)…"

(Al Baqarah ayat 68)

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang diberikan ni’mat, bukan jalannya orang-orang yang dimurkai dan orang-orang tersesat..

http://khansa.heck.in/sifat-yahudi-banyak-tanya-banyak-membant.xhtml

Repost oleh
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
💻 www.kajiantemanggung.com
📚 channel telegram https://goo.gl/foFM5Z
📦 Sunduq Dakwah BRI  0842-01-029843-53-2 (an. SUKAEMI)
👥 WA & Telegram Kajian Kadang Temanggung (+62 856-9438-9556)

No comments:

Post a Comment