Friday 11 March 2016

KEUTAMAAN MENDOAKAN sesama MUSLIM Tanpa Sepengetahuannya

Entah dalam keadaan baik atau buruk, senang atau sedih mendoakan orang lain akan membawakan kebaikan serupa bagi yang mendoakan.

🏹Ternyata mendoakan orang lain diam-diam memiliki banyak keutamaan. Bahkan jauh sebelum masa Rasulullah SAW, mendoakan orang lain secara diam-diam telah dicontohkan pula oleh Nabi-Nabi dan Rasul Allah SWT terdahulu.

Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو

📖
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr: 10)

Allah SWT berfirman tentang doa Ibrahim AS :

  رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

📖
“Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)

Allah SWT juga berfirman tentang Nuh AS bahwa beliau berdoa:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

📖
“Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28)

Dan juga tentang Nabi Muhammad SAW dimana beliau diperintahkan dengan ayat:

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَات

📖
“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)

Dari Abu Ad-Darda’  dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”(HR. Muslim no. 4912)

Dalam riwayat lain dengan lafazh:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan yang mendoakan juga akan mendapatkan seperti itu.” 

🏹Mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi AS dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka.
Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri.
Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka.

Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)

🎯 Allah SWT dan Rasul-Nya memotifasi kaum muslimin untuk senantiasa mendoakan saudaranya, sampai-sampai Allah SWT mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk meng’aamiin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah SWT untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut.

Berhubung doa malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah.
Karenanya jika dia mendoakan untuk saudaranya -dan tentu saja doa yang sama akan kembali kepadanya- maka potensi dikabulkannya akan lebih besar dibandingkan dia mendoakan untuk dirinya sendiri.

🎯Hanya saja satu batasan yang disebutkan dalam hadits -agar malaikat meng’aamiin’kan- adalah saudara kita itu tidak mengetahui kalau kita sedang mendoakan kebaikan untuknya. Jika dia mengetahui bahwa dirinya didoakan maka lahiriah hadits menunjukkan malaikat tidak meng’aamiin’kan, walaupun tetap saja orang yang berdoa mendapatkan keutamaan karena telah mendoakan saudaranya. Hanya saja kita mendoakannya tanpa sepengetahuannya lebih menjaga keikhlasan dan lebih berpengaruh dalam kasih sayang dan kecintaan.

🎯Sebagai tambahan adab-adab berdoa dari dalil-dalil di atas:

1⃣.Jika mendoakan orang lain maka hendaknya dimulai dengan mendoakan diri sendiri.

Dari Ubay bin Ka’ab -radhiallahu anhu- dia berkata,
“Jika Rasulullah SAW menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri.”(HR. At-Tirmizi: 5/463)

2⃣. Mendoakan kedua orang tuanya ketika kita berdoa untuk diri sendiri.

Allah SWT berfirman,
📖
 “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra`: 24)

3⃣Mendoakan kaum mukminin dan mukminat tatkala mendoakan dirinya sendiri.

Allah Ta’ala berfirman, 
📖
“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)

🎯Keimanan seorang muslim kepada Allah SWT ternyata dapat diukur dari rasa kasih sayang terhadap saudara muslimnya yang lain. Salah satu wujud kasih sayang terhadap orang lain adalah dengan mendoakan kebaikan bagi orang lain. Entah dalam keadaan baik atau buruk, senang atau sedih mendoakan orang lain akan membawakan kebaikan serupa bagi yang mendoakan.

🎯Sungguhlah luar biasa Islam itu. Bahkan ketika mendoakan orang lain pun, kita mendapatkan apa yang sama dengan doa untuk orang lain tersebut. Apalagi tanpa sepengetahuan orang yang kita doakan itu.

🎯Hanya saja kita mendoakannya tanpa sepengetahuannya lebih menjaga keikhlasan dan lebih berpengaruh dalam kasih sayang dan kecintaan.
Jadi, sudahkah kita doakan saudara kita..?

Wallahu a'lam bishawab

No comments:

Post a Comment